Belajar dan Terus Belajar Demi Mencapai Cita-cita

Selasa, 05 Oktober 2010

Harry Potter Meninggalkan Rumah Dursley

Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.

Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku mengenai kisah anak-anak sihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada akhirnya" (bahasa Inggris: "I open at the close"). Walaupun ketiganya tidak belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan horcrux-horcrux Voldemort.

Pencarian Horcrux

Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.

Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.

Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap.
»»  Baca Selengkapnya. .

Trik Sulap 11 Kartu

Bahan yang diperlukan: hanya 11 lembar kartu remi
Cara memainkan :

Pertama :
Pegang 11 kartu lalu mintalah penonton mengocoknya lalu kembalikan kepada Anda. Minta penonton memilih 1 kartu (jangan tunjukkan kepada Anda). Lalu mintalah penonton meletakkan kartu tersebut di urutan ke-2 (dari atas).

Kedua :
Letakkan kartu satu persatu di atas meja sambil mengeja nama penonton (maksimal nama 11 huruf, kalau terlalu panjang, cukup nama panggilan saja). Bila masih ada sisa kartu di tangan kiri Anda, taruh semuanya di atas tumpukan tadi.

Ketiga :
Sekarang giliran Anda mengeja nama saya HENDRY FJ sambil meletakkan kartu satu persatu di atas meja (8 kartu diletakkan di atas meja). Sisa kartu di tangan kiri Anda ditumpukkan di atas 8 kartu tadi.

Keempat :
Kemudian letakkan satu persatu kartu di atas meja dan katakan ke penonton, bilang STOP di mana saja Anda mau. Setelah penonton bilang STOP, sisa kartu ditumpuk lagi di atas kartu tadi.

Kelima :
Ambil tumpukan kartu tadi, letakkan kartu di belakang punggung Anda. Ambillah kartu ke-2 dari bawah, lalu tunjukkan kartu tersebut kepada penonton. Itu pasti kartunya!

Catatan :
Saat akan melakukan langkah keempat, posisi kartu penonton ada di urutan nomor 2 dari atas. Jadi saat melakukan langkah keempat ini, sebaiknya setelah Anda meletakkan 2 kartu di atas meja, barulah Anda mengatakan “Bilang STOP di mana saja Anda mau.” Tapi kalau pun penonton protes, ingin 1 kartu saja yang diletakkan di meja, tidak masalah. Berarti kartu penonton ada di bagian paling atas. Yang harus Anda ingat adalah saat akan melakukan langkah keempat, kartu penonton ada di urutan ke-2 dari atas (ini kuncinya).
Pada klimaks (saat akan mengeluarkan kartu penonton) sebaiknya dilakukan di belakang punggung agar rahasia sulap ini tidak mudah terbongkar. Anda bisa melakukan macam-macam variasi saat mengeluarkan kartu pilihan penonton tadi.

Permainan ini bisa dimainkan pada siapa saja (meski nama tiap orang berbeda jumlah hurufnya dan mereka boleh bilang STOP kapan saja). Hasilnya tetap sama.

Mengapa pakai 11 kartu? Mengapa kartu penonton harus diletakkan di urutan ke-2? Angka 11 adalah tanggal lahir saya, angka 2 karena saya anak ke-2 dari 4 bersaudara.

Saat akan main sulap, ingat kode etik pesulap.

»»  Baca Selengkapnya. .

Sejarah Lampung

Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatra, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatra Selatan.

"Dari semua orang Sumatera, orang Lampung memiliki kemiripan dengan orang Cina, khususnya dari wajah mereka yang bulat dan mata yang sipit. Mereka juga orang paling anggun diantara orang-orang Sumatera". Terkhusus perempuan Lampung memiliki postur yang jenjang, berkulit bersih dan memakai hiasan bunga melati dan kerang-kerangan dirambutnya

Piagam Bojong menunjukkan bahwa tahun 1500 hingga 1800 Masehi Lampung dikuasai oleh kesultanan (Banten).

Putra mahkota Banten, Sultan Haji, menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan (Sultan Ageng Tirtayasa) kepada Belanda. Di dalamnya termasuk Lampung sebagai hadiah bagi Belanda karena membantu melawan Sultan Ageng Tirtayasa.

Permintaan itu termuat dalam surat (Sultan Haji) kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal (VOC) di Batavia yang sedang berlabuh di Banten. Surat bertanggal 12 Maret 1682 itu isinya, Saya minta tolong, nanti daerah Tirtayasa dan negeri-negeri yang menghasilkan (Lada) seperti Lampung dan tanah-tanah lainnya sebagaimana diinginkan Mayor / Kapten Moor, akan segera serahkan kepada (Kompeni).

Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh Hak Monopoli Perdagangan Lada di Lampung.

Akan tetapi, upaya menguasai pasar lada hitam Lampung kurang memperoleh sambutan baik. Pada 21 November 1682 VOC kembali kepulau Jawa hanya membawa 744.188 ton Lada Hitam seharga 62.292,312 gulden.

Dari angka itu dapat disimpulkan bahwa Lampung kala itu dikenal sebagai penghasil Lada Hitam Utama. Lada Hitam pula yang mengilhami berbagai Negara Eropa ambil bagian dalam Konstelasi Politik Nusantara kala itu. Penguasaan sumber rempah-rempah dunia berarti menguasai perdagangan dunia-dan tentu saja wilayah.

Kejayaan Lampung sebagai sumber Lada Hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi Provinsi pada 18 Maret 1964, Lada Hitam menjadi salah satu bagian Lambang Daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar.

A. Masyarakat adat Lampung Saibatin
     Masyarakat Adat Lampung Saibatin mendiami wilayah adat : Labuhan
     Maringgai, Pugung, Jabung, Way Jepara, Kalianda, Raja Basa, Teluk
     Betung, Padang Cermin, Cukuh Balak, Way Lima, Talang Padang,
     Kota Agung, Semaka, Suoh, Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa,
     Pesisir Krui, Ranau, Martapura, Muara Dua, Kayu Agung, Empat Kota
     ini ada di Propinsi (Sumatera Selatan), Cikoneng di Pantai (Banten) dan
     bahkan Merpas di Selatan (Bengkulu). Masyarakat Adat Saibatin
     seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar
     berdomisili di sepanjang pantai timur, Selatan dan Barat Lampung,
     masing-masing terdiri dari :
  1. Paksi Pak Sekala Brak (Lampung Barat)
  2. Keratuan Melinting (Lampung Timur)
  3. Keratuan Darah Putih (Lampung Selatan)
  4. Keratuan Semaka (Tanggamus)
  5. Keratuan Komering (Provinsi Sumatera Selatan)
  6. Cikoneng Pak Pekon (Provinsi Banten)
B. Masyarakat adat Lampung Pepadun
     Masyarakat Adat Lampung Pepadun Pedalaman terdiri dari :
  1. Abung Siwo Mego (Unyai, Unyi, Subing, Uban, Anak Tuha, Kunang, Beliyuk, Selagai, Nyerupa). Masyarakat Abung mendiami tujuh wilayah adat : Kotabumi, Seputih Timur, Sukadana, Labuhan Maringgai, Jabung, Gunung Sugih, dan Terbanggi.
  2. Mego Pak Tulangbawang (Puyang Umpu, Puyang Bulan, Puyang Aji, Puyang Tegamoan). Masyarakat Tulangbawang mendiami empat wilayah adat: Menggala, Mesuji, Panaragan, dan Wiralaga.
  3. Pubian Telu Suku (Minak Patih Tuha atau Suku Masyarakat, Minak Demang Lanca atau Suku Tambapupus, Minak Handak Hulu atau Suku Bukujadi). Masyarakat Pubian mendiami delapan wilayah adat: Tanjungkarang, Balau, Bukujadi, Tegineneng, Seputih Barat, Padang Ratu, Gedung Tataan, dan Pugung.
  4. Sungkay Way Kanan Buay Lima (Pemuka, Bahuga, Semenguk, Baradatu, Barasakti, yaitu lima keturunan Raja Tijang Jungur). Masyarakat Sungkay Way Kanan mendiami sembilan wilayah adat : Negeri Besar, Ketapang, Pakuan Ratu, Sungkay, Bunga Mayang, Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, dan Kasui.

»»  Baca Selengkapnya. .

Tips Dan Trik Membasmi Virus

Membasmi virus tanpa antivirus? Gimana caranya tuh? Simak langkah-langkah umum berikut dalam membasmi virus:
  • Nonaktifkan System Restore.FasilitasSystem Restore pada Windows berguna untuk    mengembalikan konfigurasi sistem ke konfigurasi sebelumnya. Agar sistem yang telah pulih tidakkembali rusak, matikan fasilitas ini dengan klik kanan pada My Computer dan pilih Properties. Lalu pilih tab System Restore dan centang bagian Turn off System Restore on All Drive.
  • Matikan proses virus. Bagaimanapun caranya, matikan proses virus. Biasanya proses virus memiliki ikon berupa folder atau dokumen MS Word. Gunakan aplikasi seperti Process Explorer, Pocket Killbox, Show Kill Process, The Killer Machine, dan sebagainya.
  • Pulihkan registry.Pulihkan registry yang telah diotak-atik oleh virus. Jika tidak, maka virus dapat menginfeksi komputer Anda lagi. Gunakan Hijack This, Registry Cleaner, atau The Killer Machine. Hapus juga entry Scheduled Task yang dibuat oleh Virus jika ada.
  • Hapus file-file virus.Gunakan fasilitas Search pada Windows untuk menemukan file-file virus.
  • Munculkan file-file yang disembunyikan virus.Virus pada umumnya tidak begitu kejam dengan menghapus dokumen-dokumen kita. Biasanya file-file tersebut hanya disembunyikan. Gunakan perintah attrib -s -h pada Command Prompt untuk memunculkannya kembali.
  • Saran terakhir untuk pencegahan. hati-hatilah saat melakukan transferdata baik melalui disket, USB Flash Disk, maupun dari jaringan. Tunjukkan file hidden dan    ekstensi file pada Windows Explorer. Selain itu, jangan mudah tergoda oleh file-file dengan nama yang menggoyahkan iman
Sumber : himakomedia.wordpress.com
»»  Baca Selengkapnya. .

Rumah Adat Lampung


Rumah Adat Pribumi Lampung bernama Sessat. Bentuk bangunan dimaksud berdasarkan keasliannya mempunyai ciri-ciri fisik berbentuk panggung bertiang yang bahan bangunannya sebagian besar terbuat dari kayu. Pada sisi bangunan tertentu ada yang memiliki ornamen yang khas. Umumnya sessat ini berupa rumah besar. Namun dewasa ini, rumah-rumah adat (sessat) di kampung-kampung penduduk Asli Lampung sebagian besar dibangun tidak bertiang /depok (berlantai di tanah). Sedangkan fungsinya tetap sama.Secara umum bentuk bangunan tempat tinggal di lingkungan masyarakat pribumi Kabupaten Lampung boleh di bilang cukup beraneka ragam. Keanekaragaman ini sesuai dengan pola serta seni pertukangan yang ada. Kanyataan itu dapat di lihat dari keragaman bentuk rumah (bahasa daerah : Rumah Nuwo) yang didirikan oleh warga setempat sebagai tempat tinggal/berdiam, mengembangkan keturunan/berkeluarga dan sebagainya.
Bervariasinya bentuk serta ukuran rumah merupakan keanekaragaman bangunan yang dimiliki oleh penduduk setempat. Rumah pulalah banyak hal dapat dilakukan. Dari bentuk serta ukuran rumah juga taraf hidup bisa di lihat. Sedangkan ukurannya tidak tentu. Bisa saja tergantung dari luas tanah, kemampuan, kebutuhan dan lain-lain.
Sebagai tempat menetap, rumah sangat penting artinya. Namun nampaknya walaupun demikian, bentuk-bentuknya juga dari waktu ke waktu turut mengikuti perkembangan. Beberapa model bangunan rumah tempo dulu mempunyai karekteristik, yaitu berbentuk panggung bertiang. Sebagai tempat tinggal, bentuk bangunan rumah masyarakat pribumi Lampung nampaknya memiliki persamaan dengan rumah-rumah di lingkungan penduduk asli lainnya di Provinsi Lampung. Tapi kini, Nuwo-nuwo itu banyak sekali mengalami perubahan, mulai dari bentuk bangunan yang banyak berlantai tanah/depok (tak bertiang) hingga Ornamen lainnya yang tak lagi bercirikan Kultur Lampung. Peradaban telah pula membawa perubahan terhadap seni bangunan rumah dilingkungan Pribumi Masyarakat Lampung yang semakin majemuk.
»»  Baca Selengkapnya. .

Senin, 04 Oktober 2010

Sifat Otot Scra Global

  • Kontraktilitas adalah kemampuan otot untuk mengadakan respon (memendek) bila dirangsang (otot polos 1/6 kali, otot rangka 1/10 kali)
  • Ekstensibilitas (Distensibilitas)adalah kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja pada otot tersebut. bila otot rangka diberi beban,uterus berisi fetus
  • Elastisitas adalah kemampuan otot untuk kembali kebentuk ukuran semula setelah mengalami ekstensibilitas/distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek)
»»  Baca Selengkapnya. .

Minggu, 03 Oktober 2010

Makna Peringatan Hari Kemerdekaan

 
Melalui peringatan hari kemerdekaan, kita juga diajak untuk mengingat kembali akan jasa-jasa para pahlawan bangsa kita. Karena atas pengorbanan mereka lah negara kita Republik Indonesia bisa meraih kemerdekaannya. Negara Yang Maju adalah Negara Yang Tidak Melupakan Jasa-jasa Para Pahlawannya.
Usia 64 tahun bukanlah usia yang muda lagi bagi sebuah negara merdeka dalam mengisi kemerdekaannya tersebut. Namun apa yang telah bangsa kita capai di usia kemerdekaannya yang ke 64 tahun, masih jauh dari harapan. Kemiskinan, kebodohan, dan ketidak adilan masih menjadi PR besar bangsa kita.
Namun kita harus tetap optimis untuk membangun bangsa Indoensia menjadi bangsa dan negara yang besar dan disegani. Dengan semangat persatuan (gotong royong) dan kerja keras, kita pasti bisa mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan cerdas, sesuai amanat pembukaan UUD 45. Bangsa kita harus terlepas dari berbagai macam bentuk tekanan asing.
Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 64. Majulah bangsaku majulah Indonesiaku.
Merdekaaa… Merdekaaa… Merdekaaa…!!!!
Kita tak inginkan akhirnya harus terjerat, terjerat dalam langkah sesat dan membabi buta. Terperangkap dalam hedonisme atau dalam kepura-puraan dengan meninggalkan jati diri kita sebenarnya. Indonesia melalui 64 tahun melangkah hingga menjadi suatu bangsa yang diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini. Akankah Indonesia harus berputus asa karena tak sanggup melangkah?? Jawabannya TIDAK !! Kenapa?? Karena masih banyak generasi bangsa yang hidup untuk Indonesia selanjutnya, masih banyak pemuda yang peka dan melihat kondisi Indonesia selanjutnya, dan intinya masih banyak yang optimis akan kemajuan Indonesia selanjutnya. Dan jawabannya ada ditangan PEMUDA INDONESIA.
Walaupun kita bukan pemimpin bangsa, bukan bergelut di pemerintahan, tapi kita punya andil, wahai pemuda, kita punya hak dan kewajiban untuk memajukan Indonesia. Kita harus berpikir bagaimana kondisi bangsa ini 10 tahun ke depan? Apakah polusi masih menutupi udara-udara di Indonesia, seperti dalam pemerintahan kita, koruptor terus merajalela ditengah-tengah kaum miskin dan melarat di daratan Indonesia. Apakah pendidikan untuk generasi penerus terus terabaikan dan kita dimanjakan oleh hedonisme yang tak berotak. Jika semua ini masih terus berlanjut hingga saat ini, betapa sakit luka hati ibu pertiwi.
Masih maukah kalian menjunjung nama kemerdekaan?? Agar maknanya tetap terjaga dan tak hanya diucapkan lalu dibuang sia-sia. Masih ada waktu kawan, masih ada cela buat kita menutup lubang-lubang kemusnahan bangsa hingga tak lagi bercelah.
Kawan, mulai saat ini tunjukkan kepekaan kita semua terhadap masalah bangsa ini. Mungkin kita tak dapat ikut campur secara langsung, tetapi usaha kita di bidang lain dapat membantu bangsa ini keluar dari krisis yang mencekam.
Pertama, kita dapat memulai dari diri kita sendiri. Usahakan untuk peduli dengan sekitar kita dan cepat tanggap. Misalnya, gunakan lampu saat dibutuhkan, minimalisasi penggunaan AC dan listrik, minimalisasi penggunaan kertas (kita bisa menggunakan kertas bolak balik agar lebih efisien), minimalisasi penggunaan air (air penting bagi kehidupan! Jangan sepelekan hal ini, karena jika air menipis akan membahayakan kehidupan kita). Jika hal ini kita jalankan secara efetif, niscaya kita secara tidak langsung menyelematkan bumi kita. Apapun jika berdasarkan dari kesadaran sendiri akan lebih terlihat nyata peran kita.
Kedua, tingkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Bagaimana caranya?? Padahal kita cuman seorang siswa, mahasiswa, atau pekerja. Kita tidak perlu ber-demonstrasi di depan gedung DPR lalu beradu argumen dengan para polisi hingga akhirnya kita harus beradu otot demi mendapatkan hak kita. Banyak cara lain yang lebih terhormat dan cerdas yang dapat kita lakukan. Bila kita sebagai mahasiswa, kita bisa mendirikan ’Rumbel’ atau rumah belajar bagi anak-anak tidak mampu atau anak-anak jalanan. Kita bisa mengajari mereka ilmu pengetahuan, supaya mereka tidak gampang tertipu dan termakan omongan orang. Secara tidak langsung kita bisa mengubah pola pikir mereka betapa penting pendidikan itu dan bagaimana mengoptimalkan agar berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, industri kreatif! Negara manapun pasti pernah mengalami krisis ekonomi. Dan salah penopang perekonomian bangsa salah satunya adalah usaha kecil menengah yang istilah kerennya industri kreatif. Kita sebagai anak muda bisa memulai menjadi seorang entrepreuner sehingga kita tidak hanya mengandalkan pemerintah hanya sebagai pegawai negeri tetapi kita bisa mendapat penghasilan sendiri dan mencetak lapangan pekerjaan.
Ini hanya secuil pemikiran untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Mari kawan-kawan, kita bangun Indonesia hingga meraih masa kejayaan sejati. Belajar untuk menjadi lebih baik, dapat kita mulai dari diri sendiri mulai dari membuang sampah pada tempatnya. Hmm.. hal ini kedengaran klise, tetapi dengan kita membuang sampah pada tempatnya kita bisa mengurangi polusi udara. Kita juga bisa menorehkan prestasi sesuai dengan bakat dan minat kita. Mari kita songsong Indonesia dengan penuh optimisme, kreativitas, dan action! Hidup Indonesia! Merdeka!!! Jangan biarkan Ibu Pertiwi menangis lagi, kawan!!
Lebih dari setengah abad Indonesia berdiri dengan kokoh walaupun banyak guncangan dasyat silih berganti tetapi kibaran bendera tetap membara di udara.
IBU PERTIWI

   Ibu Pertiwi…
Jika angin tak lagi berhembus
Jika api tak lagi membara
Jika ar tak lagi mengalir
Jika tanah tak lagi membongkah
Apa kita masih dapat berkata?
Tentang hasrat dan milik
Tentang jiwa dan rasa
Tentang dunia yang dipijak nestapa
Tentang duka menyelimuti langkah
Ibu Petiwi…
Masih adakah celah?
Untuk menyimpan gelisah
Untuk menyembunyikan langkah
Tidak, Bu!
Meskipun celah berongga
Dada kita tetap menganga
Meskipun jari tersembunyi
Mata dan telinga tetap terjaga
Ingatlah…
Wahai Ibu Pertiwi
Kami..,
Putra putri bangsa akan melangkah
Dalam langkah satu dan satu
Bukan melompat
Setelah itu kami terjerat!
»»  Baca Selengkapnya. .

Pengikut

Daftar Blog Teman